Mobil Taktis FIN KOMODO Untuk Operasional Penanggulangan KARHUTLA di Polres Barito Utara

Muara Taweh, Palangkanews.co.id – Kapolres Barut AKBP Dodo Hendro Kusumo, SIK di Halaman teras Mapolres Barut, menerima 1 unit mobil taktis hibah dari Grup Turangga untuk membantu operasional Satgas Penanggulangan Karhutla Barito Utara. Selasa (11/08/2020).

Kapolres Barut yang langsung menerima penyerahan secara simbolis kunci mobil dan 1 Unit Mobil FIN KOMODO yang di serahkan oleh beberapa orang perwakilan Grup Turangga menyatakan ” sangat berterimakasih, atas hibah yang di berikan oleh pihak Turangga Grup kepada Satgas Karhutla Polres Barut, serta sangat mengapresiasi dan juga berterimakasih atas keperdulian pihak Turangga Grup terhadap penanggulangan Karhutla di wilayah Barut dengan memberikan hibah 1 Unit Mobil Taktis Merk FIN KOMODO tersebut guna mendukung performa kegiatan Tim beroperasi di lapangan nanti untuk Penanggulangan Bencana Karhutla di Barut” ucap Kapolres.

Lebih lanjut, Kapolres Barut menambahkan “Semoga, 1 Unit mobil Taktis FIN KOMODO ini nantinya bisa mendukung kegiatan Operasi Satgas Karhutla Polres Barut di lapangan agar lebih maksimal dalam bergerak dan bertindak di lapangan agar Status Darurat Asap di Kalteng dan Karhutla di Barut khususnya bisa kita minimalisir, agar bencana kabut asap tidak terjadi lagi seperti tahun-tahun sebelumnya” harapnya.

Di satu sisi, Wahid juru bicara perwakilan Turangga Grup yang menyerahkan hibah 1 unit mobil Taktis Komodo tersebut menyatakan bahwa ” Dengan menghibahkan 1 unit mobil Taktis FIN KOMODO tersebut, pihak Tarungga Grup menunjukan sebuah bentuk partisispasi pihaknya serta keperduliannya terhadap Bahaya Karhutla yang terjadi di Kalimantan Tengah khususnya di Barut” ujarnya.

Di akhir wawancara dengan awak media Kapolres Barut juga menambahkan ” pihaknya tidak akan main-main dalam penanggulangan Bahaya Karhutla di wilayah Hukumnya, dan kami akan tetap berkordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam penaggulangan Karhutla untuk menentukan langkah-langkah yang di ambil dalam penindakan dan memberiakn sanksi hukum terhadap pelaku Karhutla di Wilayah Barito Utara, ini demi kemanusiaaan, berdasarkan kearifan lokal agar hukum dan rasa Keadilan bisa di tegakkan dalam Penanggulangan Karhutla, Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat, jangan membakar hutan dan lahan agar Bahaya Karhutla bisa kita hindari” pungkasnya dengan tegas.

Sumber: PalangkaNews.co.id

Antisipsi Karhutla, Polda Kalteng Luncurkan Mobil Pemburu Api

Kalimantang Tengah, RMOL.ID – Mengatasi persoalan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diperlukan adanya terobosan yang inovatif. Untuk itu, Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Dedi Prasetyo meluncurkan mobil pemburu api untuk menghilangkan karhutla di wilayah Kalteng. “Saya berharap semoga dengan adanya mobil ini karhutla yang ada di Kalteng dapat ditangani,” kata Kapolda Kalteng Irjen Dedi Prasetyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/7).

Peluncuran mobil pemburu api Polda Kalimantan Tengah/Net

Dedi menyampaikan, untuk tahap awal, sebayak enam mobil dengan rincian empat mobil jenis komodo dan dua mobil jenis quick respon siap dioperasionalkan.

Unit mobil pencari api ini memungkinkan untuk masuk ke pelosok hutan, lantaran didesain dengan konsep offroad.

Mobil tersebut, kata Dedi, sangat efektif dan efisiensi dalam pemadaman serta dapat digunakan sebagai mobil sosialisasi pola kearifan lokal dalam membuka lahan.

“Semoga dengan mobil ini dapat membantu Polri dalam melaksanakan pemadaman karhutla yang ada di wilayah Kalteng,” pungkasnya.

Dalam peluncuran tersebut Kapolda didampingi oleh Wakapolda Brigjen Indro Wiyono, Irwasda Kombes Pol Iman Prijantoro dan pejabat utama Polda Kalteng

Sumber: RMOL.ID

FIN Komodo Siap Padamkan Api di Lahan Gambut Kubu Raya

Mulai Waspada Karhutla 

Sungai Raya, Pontianak Post — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya mulai gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk mengantisipasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan.

“Tidak lama lagi sudah masuk musim kemarau yang sangat rentan terjadi keakaran hutan dan lahan, makanya upaya seperti sosialisasi untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya karhutla kian kami tingkatkan,” kata Kepala BPPD Kubu Raya Mokhtar kepada wartawan, Minggu (19/7), di Sungai Raya.

Selain telah memetakan sejumlah daerah yang dinilai rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan, kata Mokhtar, Pemerintah Kubu Raya pun juga sudah menetapkan status siaga karhutla yang berlaku sejak 1 Februari 2020 hingga 20 Oktober 2020 mendatang.

Berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan, saat ini terdapat 18 desa di Kubu Raya yang cukup rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Desa tersebut tersebar di Kecamatan Sungai Raya, Rasau Jaya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang, dan Kuala Mandor B. “Kecamatan lainnya, kami pantau juga berpotensi terjadi karhutla, namun tidak serawan di 18 desa yang sudah kami petakan tersebut,” ungkapnya.

Selain melibatkan sejumlah instansi terkait, dalam upaya pemadaman titik api, pihaknya juga selalu melibatkan kelompok masyarakat peduli api yang ada disetiap desa di Kubu Raya. Dia melihat kiprah Pokmas Peduli Api sejauh ini cukup baik. Meski begitu lantaran keterbatasan alat yang dimiliki pokmas dalam hal peralatan perlu disiasati dengan strategi sinergi yang efektif.

“Saya melihat keterlibatan masyarakat melalui Pokmas Peduli Api sudah baik. Namun yang menjadi titik lemah pokmas adalah peralatan. Karena kapasitas mesin yang ada di desa, jangkauan penyemprotannya tidak sekuat yang menjadi standar penanganan karhutla. Maka setiap kejadian karhutla kami selalu mengajak pokmas bahu membahu dalam penanganan dengan menggunakan peralatan yang ada BPBD,” jelasnya.

Sebelumnya, usai Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 Kubu Raya, BPBD Kubu Raya, menerima satu unit mobil Fin Komodo dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Mobil buatan dalam negeri berjenis kendaraan off road-non konvensional ini biasanya digunakan untuk medan daeerah pegunungan, dataran dalam kondisi jalanan aspal, tanah, batu dan berlumpur.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, mobil tersebut akan digunakan sebagai salah satu armada untuk menangani kasus yang berkaitan dengan upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kubu Raya.

“Dengan bobot yang cukup ringan, mobil ini akan lebih leluasa masuk dan menelusuri ke lahan gambut sehingga bisa bekerja maksimal. Kami berharap mobil ini bisa membantu, misalnya di areal gambut dia bisa bantu membawa mesin pompa air untuk memudahkan jika ditemukan titik api yang suit dijangkau,” kata Muda Mahendrawan usai secara simbolis menyerahkan bantuan satu unit mobil Fin Komodo kepada Kepala BPBD Kubu Raya, Mokhtar.

Kepala BPBD Kubu Raya Mokhtar mengapresiasi perhatian Pemerintah Kubu Raya yang dinilai selalu memantau perkembangan dan potensi kebakaran hutan dan lahan di Kubu Raya. “Adanya bantuan mobil Fin Komodo ini tentu memudahkan kami menjangkau sejumlah titik lahan gambut yang sulit terjangkau dan tentunya sangat membantu kami dalam upaya penanganan jika sewaktu-waktu terjadi karhutla di Kubu Raya,” pungkasnya. (ash)

Sumber: pontianakpost

dr Reisa Main Offroad pakai FIN Komodo

Jakarta – 

Nama dr Reisa Broto Asmoro menjadi perbincangan warganet di jejaring sosial. Dokter cantik itu menjadi Tim Komunikasi Gugus Tugas COVID-19. Namanya juga langsung masuk trending Google.

Banyak warganet yang menyambut baik kemunculan dokter Reisa. Bahkan, ada netizen yang meyakini bahwa masyarakat akan mematuhi pesan edukasi pencegahan Corona jika disampaikan oleh dokter Reisa.

Dokter cantik ini juga ternyata jago nyetir mobil offroad lho, detikers. Dalam program Ibu Pintar yang ditayangkan Trans TV, dr Reisa sempat mengajak putrinya bermain offroad dengan salah satu mobil offroad. Mereka menikmati arena offroad di Jeep Station Indonesia.

Sebelum ngegas, dr Reisa menggunakan perlengkapan berkendara seperti helm dan sabuk pengaman. Tampak dr Reisa menikmati medan dengan tanjakan hingga kubangan air menggunakan mobil offroad ini.

dr. Reisa Broto Asmoro ketika seru-seruan dengan FIN Komodo KD 250X . sumber: transmedia

Adapun mobil offroad yang digunakan dr Reisa adalah mobil nasional buatan Cimahi, Jawa Barat, Fin Komodo. Mobil offroad itu memang berukuran kecil, hanya bisa menampung dua orang. Tapi fungsinya bisa diandalkan untuk menaklukkan medan berat sekalipun.

Mobil ini bisa digunakan di segala medan, baik terjal ataupun berbatu. Mobil dibekali mesin empat tak 250 cc. Mesin dihubungkan dengan transmisi CVT otomatis dengan gigi maju, netral dan mundur. Berkat transmisi otomatis itu, mobil ini jadi mudah digunakan. Bahkan, dr Reisa pun terlihat lihai menyetir mobil offroad itu meski awalnya ketakutan.

Mobil offroad buatan Cimahi ini memang sudah malang melintang di medan terjal. Mobil ini sering digunakan untuk kegiatan rekreasi, bahkan hingga dijadikan mobil militer.

Mobil Fin Komodo dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia saat ini. Yang pertama sebagai mobil perkebunan dan pertambangan. Fin komodo dapat digunakan untuk patroli dan memantau kondisi kebun atau tambang, hingga membantu perawatannya. Bentuk bodi yang kecil dan ringan sangat bermanfaat digunakan di area perkebunan karena memungkinkan mobil melintas di antara pepohonan yang biasanya tidak mampu dijangkau mobil biasa atau sepeda motor.

Untuk keperluan militer dan kepolisian, mobil ini pun tak kalah bermanfaatnya. Selain tentunya membantu pelaksanaan patroli, mobil ini juga dapat dilengkapi dengan senapan ringan kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm, radar, hingga rudal stringer. Mobil ini juga berguna untuk mengangkut pelaku kejahatan bahkan menjadi robot pengintai. Mobil ini juga bisa membantu tim SAR mengevakuasi korban bencana di area yang sulit dijangkau

sumber: DetikOto

FIN Komodo sudah ada di Malaysia dan Afrika

Otomania.com – Ternyata kendaraan serbaguna Fin Komodo asli buatan Indonesia sudah melenggang sampai negara Malaysia dan Afrika.

Padahal sebelumnya, menurut Dewa Yuniardi, Marketing PT Fin Komodo Teknologi (FTN) belum pernah mengirimnya ke luar negeri.

“Enggak sengaja keekspor. Kami hanya membuatnya, tidak menjual ini ke luar negeri,” ujarnya di Jakarta (24/4/2018).

“Jadi ada pihak pemesan yang kemudian mengekspor Komodo ke Malaysia dan Afrika,” lanjutnya.

Itu sebabnya, ia ikut merasa senang produk ini ternyata diterima konsumen di negara lain.

Fin Komodo memiliki dua varian yang diluncurkan 2017 lalu, yakni KD250X dan model basic KD250 AT

Rangka FIN Komodo Diuji di Reli Dakar 2018

Nama Indonesia bakalan hadir di ajang reli Dakar pada 2018. Kebanggaan itu dibawa oleh para mahasiwa Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang merancang mobil listrik berspesifikasi khusus off-road lintas negara. Mobil listrik itu dinamakan BLITS. Pondasinya menggunakan platform karya anak bangsa, KD250AT milik Fin Komodo. Platform KD250AT memang dirancang bisa dipakai untuk berbagai jenis kendaraan.

Fin Komodo menggunakan KD250AT sebagai basis kendaraan off-road jenis cruiser. Dapur pacunya mengandalkan mesin bensin 4-tak 250cc bertenaga 14 tk dan torsi 17,6 Nm berpendingin cairan plus transmisi CVT.

KD250AT memiliki sistem gerak roda belakang dengan suspensi independen. Fungsionalitasnya tinggi, bisa dipakai untuk kendaraan keluar-masuk hutan sampai evakuasi di medan ekstrem,

BLITS 
Direktur Pemasaran Fin Komodo Dewa Yuniardi menjelaskan, dalam proyek BLITS pihaknya hanya membantu menyediakan platform KD250AT. Fin Komodo tidak ikut dalam pengembangannya, namun terbuka memberi bantuan bila dibutuhkan.

“Mereka beli. Satu gelondongan, mesinnya dicopot lalu diganti mesin listrik. Sampai sekarang masih dalam proses,” kata Dewa kepada Otomania.com, Senin (24/7/2017).
Dari keterangan resmi, BLITS dijelaskan memiliki motor listrik bertenaga 100 tk. Energi listrik disimpan dalam baterai berkapasitas 75 kWh yang dikatakan sanggup bertahan selama dipakai sejauh 200 km.

“Kami menggabungkan orang-orang terbaik di bidangnya. Fin komodo sudah punya kendaraannya dan cukup andal dipakai di mana-mana. Kita juga punya visi yang sama, ini yang coba kami gabungkan,” ucap Nur Yuniarto, dari tim ITS

FIN Komodo Bantu Tangani Corona

Bandung

Mobil Formula Indonesia (Fin) Komodo digunakan untuk melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah Bandung Raya. Mobil buatan anak negeri ini turut berpartisipasi dalam pemberantasan virus corona (COVID-19).

Mobil yang diproduksi oleh Ibnu Susilo di bengkel miliknya yang berada di Jalan Kolonel Masturi, Nomor 106 A, Kota Cimahi, Jawa Barat, ini merupakan mobil yang dicipta untuk segala medan.

“Mobilnya ini ukurannya kecil, untuk dua penumpang, mesinnya 250 cc, (transmisi) matic,” ujar Ibnu kepada detikcom, Selasa (7/4/2020).

Ia mengungkapkan, mobil ini bisa digunakan di segala medan, baik terjal ataupun berbatu. Tak hanya, itu mobil ini juga bisa digunakan untuk melakukan penyemprotan disinfektan yang masuk ke gang-gang sempit.

Mobil Nasional Komodo Perang Lawan Corona Foto: Dok.Kantor SAR Bandung

“Mobil ini sangat lincah, karena matic manuver di gang-gang, yang mobil biasa enggak masuk ini masuk. Ukuran panjang 2,7 meter, lebar 1,7 meter, tinggi 1,7 meter,” tutur Ibnu.

Menurutnya, mobil kebanggaan Indonesia ini sudah diproduksi lebih dari 100 unit dan disebar dari Sabang sampai Merauke.

“Produksi lebih dari 100 unit, sekarang yang digunakan di lapangan dua. Kelebihan, mobil ini kami rancang untuk daerah yang tidak ada infrastrukturnya. Contoh di daerah-daerah yang tidak ada infrastruktur seperti di perkebunan, pertambangan dan desa-desa,” jelasnya.

“Teman-teman di desa ini menggunakan mobil ini untuk menarik hasil panen. Dengan ada Fin Komodo ini mereka bisa bawa langsung ke masyarakat terdekat tanpa harus ada perantara dan digunakan dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.

Selain itu, mobil ini juga dikirim ke luar negeri dan digunakan juga di medan yang belum ada infrastrukturnya. “Afrika dan Malaysia juga,” ujarnya.

Selain itu, di Bandung juga banyak digunakan. “Bandung juga banyak, digunakan di tempat bencana dan rekreasi,” ucap Ibnu.

sumber: detik.com

FIN Komodo Kendaraan Intai Tempur, Anti Peluru!

Jakarta, KompasOtomotif – Jadi salah satu prinsipal kendaraan lokal yang masih bertahan, PT Fin Komodo Teknologi (FKT), terus memperluas pasarnya. Masih menggunakan produk andalan, Komodo, kali ini pihaknya sedang dalam proses kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).


Komodo versi militer yang sedang dalam tahap uji coba Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD. (photos : Kompas)

Kerja sama antara FKT dan TNI, nantinya akan menelurkan “Kendaraan Intai Tempur” yang punya kualiatas menjelajah medan non-aspal. Produk belum diproduksi besar, karena sampai saat ini masih dalam tahap pengujian.

“Memang untuk produk baru kami belum keluarkan lagi, namun saat ini kami sedang bekerja sama dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD. Hanya tinggal melalui tahap uji terakhir, dijatuhkan dari pesawat, baru setelah itu akan berlanjut ke proses selanjutnya,” ujar Dewa Yuniardi, Marketing FKT, Selasa (29/3/2016).


Fin Komodo versi militer yang masih dalam proses uji coba.

Dewa melanjutkan, kerja sama yang dilakukan FKT dengan TNI tentu akan memberi keuntungan baik. Merek kendaraan nasional ini, nantinya bisa lebih dipercaya konsumen untuk dibeli.

“Saat ini masih banyak yang masih ragu untuk membeli Komodo, pastinya terkait kepercayaan akan kualitasnya. Namun, jika kerja sama dengan TNI berhasil, maka ini bisa jadi batu loncatan untuk bisa semakin dipercaya. Seperti diketahui, TNI punya standar cukup tinggi,” tutur Dewa saat ditemui di pameran komponen INAPA di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

(Kompas)

FIN Komodo Eksis di IIMS 2019

Jakarta, MobilKomersial.com – PT Fin Komodo Teknologi kembali turut serta dalam pameran Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS 2019). Fin Komodo mungkin satu-satunya merek dan produk buatan asli Indonesia yang selalu hadir pada pameran tahuna yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Mobil buatan yang bermarkas di Cimahi, Bandung, Jawa Barat ini, pada IIMS 2017 memajang dua unit FIN Komodo DT 250 X. Mereka mencoba eksis di tengah gencatan produk luar negeri. Kendati begitu, mobil bergaya offroad ini tetap bertahan hingga kini yang telah berumur 14 tahun.

Mobil FIN Komodo yaitu kendaraan offroad jenis CRUISER yang sangat lincah dan handal untuk digunakan sebagai kendaraan penjelajah. Bobotnya sangat ringan sehingga tenaga yang diperlukan untuk melaju relatif kecil, akibatnya konsumsi bahan bakar relatif irit.

finkomodo iims 2019

Untuk medan hutan, biasanya jarak tempuh sepanjang 100 Km dapat dilalui dalam 6 – 7 jam dengan konsumsi bahan bakar kurang lebih hanya 5 liter, sedangkan kapasitas tangki 20 liter, sehingga dapat  berada didalam hutan selama 7 x 4 jam atau 4 hari untuk operasi perjalanan siang hari.

Disamping untuk misi penjelajah atau survey atau pengawasan, maka FIN Komodo juga dapat digunakan untuk mengangkut beban (barang bawaan) seberat 250 Kg, sehingga dapat juga berfungsi sebagai kendaraan utility.

Kestabilan kendaraan ini pada medan offroad yang ekstrem tidak diragukan lagi, karena didesain dengan menggunakan perhitungan matematika persamaan keseimbangan yang akurat untuk setiap komponen dan manufakturnya.